[EVENT] FASHION SHOW THE WALKING MANNEQUIN, IFW 2015 (1)

Empat bulan absen menikmati pagelaran fashion show dikarenakan sibuk mengurus #NengAndra, membuat saya lupa sejenak mengenai hiruk-pikuk ribet dan ramainya suasana fashion week terlebih ketika fashion show diselenggarakan. Alhamdulillah kesempatan menyaksikan lagi bagaimana karya kreatif sebuah busana dipamerkan di panggung runway kembali saya rasakan di Indonesia Fashion Week (IFW) 2015.

Dulu, setiap kali fashion show khususnya busana muslim wajib banget saya hadiri karena pekerjaan saya sebagai fashion stylist & writer di majalah Annisa yang mengharuskan saya menulis dan mereview koleksi terbaru para desainer kenamaan Indonesia. Seneng ngga sih nonton fashion show?Ada kalanya seneng banget!tapi ada juga bosennya apalagi kalau dalam masa fashion week di mana saya bisa seharian nongkrong di venue dari pagi sampai malam.

Yang bikin seneng adalah kalau fashion show yang kita tonton memberikan suatu kemasan yang memanjakan mata secara visual tentunya, audio yang menunjang, detail yang rapi dan gaya yang berbeda. Ngomongin soal berbeda nih, dulu sempat ada masanya di mana warna pastel dan gaya shabby chic ala Ria Miranda jadi trend busana muslim yang menyebabkan banyak banget desainer-desainer busana muslim mengekor gaya ini. Pernah suatu kali saya harus menyaksikan lebih dari satu fashion show di mana koleksinya “mirip” dan semua bernuansa pastel. Alamakjaaan bosen gilak! Sampe ngantuk kayanya deh hihihi.

Selepas resign dari majalah Annisa dan menjadi full time mom bagi si #NengAndra maka udah ngga pernah lagi deh nonton fashion show karena emang belum memungkinkan ninggalin si bayi dan belum jodoh juga dapet undangan fashion show kece dari desainer-desainer berbakatnya Indonesia. Sampai akhirnya ketika sahabat saya dari SMP yang kebetulan punya brand busana muslimah bernama “Nadjani” mengundang saya hadir di fashion shownya yang berpartisipasi dalam IFW 2015.

Tulisan mengenai fashion show “The Walking Mannequin” ini akan saya bagi dalam dua tulisan yang masing-masing mengulas karya enam desainer yang turut berpartisipasi dalam acara ini. Enam desainer pertama memiliki benang merah yaitu “Monochrome” dalam desain koleksinya sedangkan enam desainer lainnya mengusung tema berbeda dan cenderung colorful.

The Walking Mannequin - Monochrome (Rani Hatta, Nadjani, Temiko, Maima Indonesia, Novie Rock, KARA Indonesia) - Foto diambil dari Instagram 


“The Walking Mannequin” merupakan sebuah tema besar yang dipilih oleh desainer-desainer muda dan berbakat yang tergabung dalam naungan butik MUSE 101 bertempat di FX Sudirman. Mereka adalah Rani Hatta, Novie Rock, House of Nabilia, Monel, Maima, KARA, Simply Mii, Vivi Zubedi, Miss Marina, Kaimma, Nadjani dan Temiko. Dua belas desainer ini mengusung tema yang berbeda dalam parade fashion show di IFW 2015.

Maima Indonesia hadir dengan koleksinya yang dinamakan “Greyish Anatomy”, nah khusus Maima Indonesia, saya sama sekali ngga sempat lihat fashion shownya karena telat masuk ruangan, tapi sebelumnya saya sempat mengetahui brand ini. Menurut saya koleksinya Maima Indonesia sangat edgy, cutting dan layering-nya gak biasa, quirky banget, udah keliatan gitu ciri khasnya. Foto di bawah ini merupakan foto yang saya ambil dari IG @maima.indonesia




Rani Hatta mengusung tema “Gris Majority”, koleksinya bersih, minimalis, simple tapi ada kesan kerennya. Saya bisa membayangkan perempuan yang ekstra sibuk dan menyukai segala suatu yang praktis namun berkelas, powerful, berkarakter kuat dan fashionable dalam balutan gaya busana koleksi Rani Hatta ini. Sayangnya kedatangan saya di parade fashion show ini telat *KZL BGT* dan ketika saya masuk ruangan koleksi Rani sedang dipamerkan oleh para model di atas catwalk jadi saya ngga sempat ambil fotonya, foto di bawah ini saya ambil dari instagramnya @ranihatta





“Flawless White” merupakan tema Nadjani yang diangkat dalam fashion show perdananya di IFW 2015. Kebetulan desainer Nadjani yaitu Nadya adalah sahabat saya sejak SMP, jadi saya tau banget dia dan koleksinya kali ini benar-benar dia banget. Agak subjektif ya jadinya?hihihihi, Nadya ini adalah perempuan yang teramat sangat simple tapi juga ngga mau terlihat “biasa” aja. Makanya biarpun keliatannya koleksinya kali ini clean banget, dari segi cutting dibuat efek ngga biasa. Ada detail-detail yang ditonjolkan seperti misalnya layering di bagian bahu dan atasan yang asimetris. Intinya mah aku bangga padamu lah Nad, semoga semakin jaya ya Nadjani-nya! *kecup*
Berikut adalah foto-foto yang saya ambil secara paksa karena spot saya kala itu sangat tidak strategis *ampun deh penuhnya itu ruangan!nonton fashion show kaya nonton sirkus L



Novierock hadir dalam karyanya yang berjudul “PLAYD”. Motif kotak-kotak mendominasi koleksinya kali ini dalam nuansa hitam putih. Dibilang feminin ngga dibilang maskulin banget juga ngga, jadi buat saya koleksi Novie ini perpaduan keduanya. Koleksi Novierock kali ini juga bisa jadi inspirasi office look yang trendi. Favorit saya adalah long outer berlatar putih garis kotak-kotak hitam yang belum tentu bikin saya PD untuk dipakai di sini, kalau di luar negeri kayanya sih bakalan oke banget apalagi dipadukan dengan high boots hitam yang kece hehehe.







“Stronger” merupakan karya Temi Sumarlin, desainer dari brand Temiko. Si teteh yang mirip Syahrini tapi berjilbab ini (tetep deh gue hihihi, salam damai ya Teh Temi) memamerkan karyanya yang kaya motif kotak-kotak. Hampir sama seperti Novierock dan motif kotak-kotaknya, namun menurut saya gayanya Temiko lebih bebas, lebih boyish dan lebih urban kekinian. Tiga looks di bawah ini merupakan tiga favorit saya dari keseluruhan koleksi Temiko. Cutting-nya ngga ribet, style-nya sederhana tapi terlihat nyaman dikenakan.






KARA Indonesia hadir lewat karyanya yang diberi judul “Obsession” konon ini terinspirasi dari perjalanan berhijab Diana hingga seperti sekarang. Saya kenal Diana atau Ambu sejak tahun 2012 karena dulu kami sesama tenant salah satu butik muslim di Jakarta. Lama tidak ketemu saya baru tau bahwa Ambu saat ini memakai niqab sebagai gaya berhijabnya. Sungguh kagum sama ibu satu ini deh, semoga sukses selalu ya Ambu.





Thanks for reading my blog, saya bukanlah ahli dan tidak punya latar belakang di dunia fashion kecuali passion for fashion, namanya juga perempuan kan ya?hahahaha. Kecintaan saya pada fashion terutama disebabkan karena fashion dan style merupakan citra diri pertama manusia yang dilihat dari luar. Memang sih dont judge a book from its cover tapi apa salahnya menghasilkan "cover" yang sesuai dengan karakteristik kita dan menunjang bagaimana orang menilai kita dari segi penampilan awalnya, selanjutnya karakter yang kuat dan attitude positif dari pribadi Anda menjadi nilai utama Anda sebagai manusia. Sampai jumpa di postingan berikutnya :)

Comments

  1. Mbaaa... monokromatiknya keren yaaa... lagi hip tampaknyah. Sekarang mulai ngeluarin baju-baju hitam putih lagi deh kitaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mia, hihihi. Back to classic judulnya ya. Hampir semuanya clean cut. Inget ga beberapa tahun lalu kayanya kalau pakai busana muslim tuh ribet apalagi jilbabnya, makin ke sini makin simple dan enak dilihat, hehe.

      Delete
  2. Mbak Ayuuu KEREN BANGET ulasannyaaa! Aku yg ngga nonton jadi berasa ada di fashownya. Ditunggu lanjutannya ya mbak ♥♥♥

    ReplyDelete
  3. Thank you, Dini!hihi iya ditunggu ya postingan berikutnya :D

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. Superb article, a debt of gratitude is in order for assembling this! This is clearly one awesome post. Much obliged for the profitable data and bits of knowledge you have so given here. best walking shoes for supination and plantar fasciitis

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts